akan sangat baik jika kita mendengarkan sampai bicaranya selesai

sheryls stories 1. ( tulisan ini saya tulis berdasarkan penuturan dari sheryl dengan sedikit penyesuaian. setidaknya itulah nama yang digunakan mas tiyo dalam penulisan threadnya. semenjak kecil, mbak shita selalu memperlakukanku dengan baik. hingga suatu hari, Allah menuliskan takdirnya. Jikakita semua ingin berbicara pada saat yang sama, tanpa mendengarkan alasan satu sama lain, tidak akan ada dialog nyata, tetapi hanya monolog yang tumpang tindih. Mengetahui cara mendengarkan sangat sulit karena menuntut kontrol dan menyiratkan perhatian, pemahaman, dan upaya untuk memahami pesan lawan bicara seseorang . Dalam gangguan pendengaran, jika seseorang tak dapat mendengar maka ia akan sulit untuk berbicara. Gangguan pendengaran pada bayi dan anak akan berdampak pada proses bicaranya. Pendengaran yang normal menjadi modal penting untuk anak dapat bicara. Namun, ketika seseorang tak dapat bicara belum tentu tak dapat mendengar. Meskipunlama ia memendam rasa kepada seorang wanita, ia yakin akan tiba saatnya, dimana takdir akan mengantarkan ia kepadanya. Dalam kisahnya sebuah cahaya hadir, mengetuk dan menuntun mereka. Ketika perasaan diantaranya saling terbuka, takdir lain mulai menyapa. Bahwa waktu berjalan membawa rahasia dan waktu juga yang akan menguaknya perlahan. Langkah10: Tulis Dalam Catatan Kecil. Ini adalah langkah terakhir yang bisa kita lakukan untuk menjadi pendengar yang baik. Cara ini juga memiliki keistimewaan lainnya yaitu, tidak mengganggu seseorang ketika mereka berbicara. Dengan begitu, kita bisa mendengarkan sambil membuat catatan kecil, sehingga tidak mengganggu pembicaraan lawan bicara Namunjika dia ternyata orangnya keras dan gaya bicaranya sok gaul, cobalah sedikit gaul di depannya agar dia merasa nyaman dengan anda. 2. Berfikir sebelum bicara Suatu hari anda sedang membawa uang sebesar 200 ribu rupiah yang rencananya akan di gunakan untuk membayar biaya bulanan dis sekolah. Jadi kita harus menjaga emosi kita tetap netral. Lawan bicara kita mempunyai perasaannya sendiri, kalau kita tidak bisa membuat perasaan kita netral, maka kita tidak akan mampu merasakan apa yang dia rasakan. Kita akan sangat disibukkan dengan apa yang kita rasakan sendiri sehingga kita tidak bisa memahami apa yang lawan bicara kita rasakan. Sebentar lagi Siwon-ssi dan Shindong-ssi akan datang, kita akan mencoba alat Shindong-ssi lagi,” ucap Leeteuk sambil mengeluarkan sekotak susu coklat favoritnya dari saku. “Hyung, kau benar-benar gila!!” sembur Kyuhyun tiba-tiba dengan wajah datar. “Aku tak suka dengan sikap hyung yang seenaknya sendiri seperti ini!!” Dalambuku The 7 Habits Of Highly Effective Teens karya Sean Covey, ada 7 kebiasaan yang bisa kita biasakan agar bisa menjadi orang yang sukses. Kebiasaan akan mempengaruhi hidup kita, karena itu mari kita latih dan perbaiki kebiasaan kita, karena kebiasaan akan menentukan sukses atau tidaknya diri kita masing - masing. Kebiasaan 1, Jadilah Seorangmelankolis cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankolis cenderung menganalisa, memikirkan . Ilustrasi Soal dan Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 Halaman 89 Foto Santi Vedri Jawaban Tema 4 Kelas 3 Halaman 89Ilustrasi Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 Halaman 89 Foto Laura Rivera Orang Ingin DidengarSetiap orang mempunyai cerita yang ingin disampaikan. Mereka memiliki hak untuk didengar. Kita hendaknya menjadi pendengar yang baik. Sebaiknya kita menatap mata orang yang berbicara. Apabila ada orang yang sedang berbicara kita harus mendengarkannya sampai selesai. Berikan pendapat yang baik jika diperlukan. Perhatikan apa yang sedang diucapkannya. Jadilah pendengar yang baik!Saat kamu berbicara, gunakan suara yang lembut dan sopan. Berbicaralah tentang hal-hal yang baik. Berikan kesempatan temanmu untuk menyampaikan pendapat. Ayo Berlatih Halaman 87 Kamu suka bermain angka bukan? Amati kembali cerita tentang upacara di sekolah! Buatlah pengurangan dengan hasil yang sudah kamu tentukan! Jawaban Ayo Membaca Halaman 89 Jawablah pertanyaan berikut! 1. Sebaiknya kita menatap mata orang yang berbicara. Apa maksud saran tersebut? Jelaskanlah! Jawaban Saat berbicara, sebaiknya kita menatap orang yang berbicara karena ini sebagai bentuk menghargai apa yang dibicarakan. Selain itu, artinya kita menyimak dan mendengarkan apa yang dibicarakan orang tersebut. 2. Akan sangat baik jika kita mendengarkan sampai bicaranya selesai. Mengapa itu disarankan? Jelaskan! Jawaban Mendengarkan orang lain sampai bicaranya selesai tandanya kita menghargai hak orang itu untuk berbicara. Selain itu untuk memberikan orang lain kesempatan untuk berbicara hingga selesai. 3. Berbicaralah dengan suara lembut. Jelaskan maksud saran tersebut! - Kewajiban dan Hakku merupakan judul dari tema 4 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018 untuk kelas 3 SD/MI. Dalam artikel ini, kita akan membahas kunci jawaban halaman 89 Tema 4 Subtema 2 Kewajiban dan Hakku di Sekolah Kelas 3 SD/MI. Adapun pertanyaan ataupun perintah yang akan dijawab melalui artikel ini adalah "Akan sangat baik jika kita mendengarkan sampai bicaranya selesai. Mengapa itu disarankan? Jelaskan!" Baca Juga Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 SD MI Halaman 148 Subtema 4, Kewajiban dan Hakku Sebagai Warga Negara Sebelum membaca kunci jawaban ini, ada baiknya adik-adik berusaha untuk menjawabnya sendiri terlebih dahulu. Sebab, sejatinya kunci jawaban ini hanyalah sebagai pemandu adik-adik untuk bisa mengeksplor lebih dalam pertanyaan-pertanyaan yang ada, dan menjawabnya dengan jawaban sendiri. Selain itu, kunci jawaban ini juga bisa dijadikan panduan dan pembanding bagi orang tua untuk memeriksa jawaban anaknya. Baca Juga Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 SD MI Halaman 150 Subtema 4, Kewajiban Jajanan Sehat Dikutip dari alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Jambi, Rika Anggraini, berikut adalah kunci jawaban Buku Tematik Kelas 3 SD/MI Tema 4 subtema 2 halaman 89. DADaniel A05 November 2021 0210Pertanyaanakan sangat baik jika kita mendengarkan sampai bicaranya. Mengapa itu disarankan? jelaskan artinya!61KQseseorang yang ada di dekat nya harus mendengar kan nya agar mengerti apa yang di bicarakan orang tersebutYuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!Mau jawaban yang terverifikasi?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS! Pernah mendadak tidak fokus saat ada orang lain berbicara dengan Anda? Semua orang pasti pernah mengalaminya. Apalagi rentang perhatian pikiran attention span manusia rata-rata hanya mencapai delapan detik. Meski wajar terjadi, hal tersebut tidak dapat dibiarkan karena dapat menjadikan Anda pendengar yang buruk. Mendengarkan merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi. Komunikasi dapat dikatakan sukses apabila komunikator dan komunikasi memiliki persepsi yang sama terhadap suatu pesan. Hal tersebut hanya bisa terjadi apabila kedua belah pihak memiliki kemampuan mendengar yang baik. Umumnya, hal yang menghambat kita untuk menjadi pendengar yang baik adalah pikiran kita sendiri. Manusia mempunyai “suara kecil” di dalam kepala yang seolah tidak pernah berhenti menganalisis, menilai, mengevaluasi, dan sebagainya. Akibatnya, kita jadi terlalu fokus dengan “suara kecil” ini daripada memerhatikan lawan bicara. Untungnya, situasi seperti ini bisa diatasi agar Anda bisa jadi pendengar yang baik. Tunggu orang lain selesai bicara sebelum merespon Salah satu hal paling sulit dalam mendengarkan secara efektif adalah menunggu orang lain sampai selesai bicara sebelum memberikan respon. Hal satu ini sangat penting dilakukan karena ketika Anda mulai memikirkan respon sebelum orang lain selesai bicara, Anda akan kehilangan informasi komplit yang disampaikan dan pemahaman terhadap emosi yang tercipta saat lawan bicara menyampaikan pesannya. Tidak hanya itu, menginterupsi orang yang sedang berbicara juga akan memberikan pesan bahwa perkataan Anda lebih penting dari perkataan lawan bicara. Anda juga bisa saja dianggap sebagai orang yang sombong karena terkesan tidak peduli dengan perkataan orang lain. Ulangi kembali apa yang Anda dengarkan Mendengarkan kerap dianggap sebagai aktivitas pasif karena biasanya orang cenderung diam agar bisa menyerap informasi dari lawan bicara. Namun, sebetulnya ada juga yang disebut dengan mendengarkan secara aktif active listening. Caranya adalah dengan mengulangi kembali informasi yang Anda dengarkan dari lawan bicara. Apabila ia setuju bahwa yang Anda dengarkan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, maka Anda bisa melanjutkan komunikasi. Namun, jika tidak, ia harus kembali menjelaskan hingga Anda paham tentang apa yang disampaikan. Ajukan pertanyaan, jangan berasumsi Setiap orang di dunia memiliki frame of reference dan field of experience yang berbeda. Akibatnya, pemahaman kita terhadap informasi yang sama bisa saja berbeda-beda. Maka, wajar apabila Anda membuat penilaian tertentu saat mendengarkan orang lain berbicara. Namun, jangan jadikan penilaian atau asumsi tersebut sebagai pesan final. Tanyakan jika memang ada informasi yang belum jelas. Pertanyaan ini dapat memberi Anda pemahaman lebih tak hanya tentang informasi tersebut, tetapi juga tentang lawan bicara Anda. Tunjukkan bahasa tubuh yang positif Saat mendengarkan orang lain berbicara, tunjukkan bahasa tubuh yang positif untuk menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan informasi yang disampaikan. Hal ini juga akan membuat lawan bicara merasa bahwa Anda menganggap informasi tersebut benar-benar penting. Karenanya, selalu jaga kontak mata dengan lawan bicara, condongkan sedikit tubuh Anda kepada lawan bicara, gunakan gerakan tangan saat sedang bercerita, dan duduklah dalam level yang sama dengan lawan bicara Anda. Namun, jangan lupa untuk tetap menjaga personal space agar Anda dan lawan bicara tetap merasa nyaman dalam melakukan komunikasi. Jujurlah jika Anda sedang tak bisa mendengarkan dengan optimal Jika ada sesuatu yang membuat Anda tak bisa mendengarkan secara optimal, beritahukan hal tersebut kepada lawan bicara Anda. Misalnya, Anda sedang terburu-buru atau kelelahan setelah bekerja. Hal ini juga berlaku ketika Anda sudah mendengarkan lawan bicara dalam waktu lama dan pikiran Anda mulai tidak fokus. Tidak ada salahnya untuk mengatakan bahwa Anda memerlukan break sejenak. Lebih baik Anda saling jujur dan melanjutkan percakapan nanti daripada memaksakan diri untuk mendengarkan padahal pikiran Anda tidak bisa fokus sama sekali. Menjadi seorang pendengar yang baik dan efektif tentu dibutuhkan kemampuan dan latihan. Semoga kelima tips di atas dapat membantu Anda untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan. Dengan begitu, proses komunikasi bisa berjalan lebih efektif dan Anda pun dapat menyerap informasi secara optimal. Oktober 31, 2022 Pelajaran SD Kelas 3 Akan sangat baik jika kita mendengarkan sampai bicaranya selesai. Mengapa itu disarankan? Jelaskan! Pembahasan kunci jawaban tema 4 kelas 3 halaman 89. Tepatnya pada materi pembelajaran 6 subtema 2 Kewajiban dan Hakku di Sekolah buku tematik siswa kurikulum 2013 revisi 2018. Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal tentang Sebaiknya kita menatap mata orang yang berbicara. Sudah mengerjakannya kan? Jika belum, silahkan buka link tersebut! Bacalah dengan nyaring! Setiap Orang Ingin Didengar Setiap orang mempunyai cerita yang ingin disampaikan. Mereka memiliki hak untuk didengar. Kita hendaknya menjadi pendengar yang baik. Sebaiknya kita menatap mata orang yang berbicara. Apabila ada orang yang sedang berbicara kita harus mendengarkannya sampai selesai. Berikan pendapat yang baik jika diperlukan. Perhatikan apa yang sedang diucapkannya. Jadilah pendengar yang baik! Saat kamu berbicara, gunakan suara yang lembut dan sopan. Berbicaralah tentang hal-hal yang baik. Berikan kesempatan temanmu untuk menyampaikan pendapat. Baca Juga Pembahasan Soal Selanjutnya Jawablah pertanyaan berikut! 2. Akan sangat baik jika kita mendengarkan sampai bicaranya selesai. Mengapa itu disarankan? Jelaskan! Jawab Mendengarkan orang lain berbicara sampai selesai berarti menghargai orang yang sedang berbicara dengan kita. Baca Juga Pembahasan Soal Nomor 3, 4 dan 5 3. Berbicaralah dengan suara lembut. Jelaskanmaksud saran tersebut! 4. Sebaiknya kamu berbicara tentang hal yang baik. Apa maksud saran tersebut? 5. Berbicaralah dengan sopan. Apa maksudnya? Jawaban, buka DISINI. Demikian pembahasan kunci jawaban Tema 4 Kelas 3 SD MI halaman 89 tentang Akan sangat baik jika kita mendengarkan sampai bicaranya selesai. Semoga bermanfaat dan berguna bagi kalian. Terimakasih, selamat belajar! Pembahasan lengkap, buka disini Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 Halaman 83 84 85 86 87 89 90 Pembelajaran 6 Subtema 2 Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul menuturkan “Mungkin yang lebih penting dari berbicara adalah mendengarkan .… Jika kita mendengarkan dengan kasih, kita tidak perlu ragu apa yang harus dikatakan. Itu akan diberikan kepada kita—melalui Roh.”1 Mendengarkan adalah sebuah keahlian yang dapat kita pelajari. Mendengarkan menunjukkan kasih kita bagi orang lain, menolong membangun hubungan yang kuat, dan mengundang Roh untuk memberkati kita dengan karunia pembedaan untuk menolong kita memahami kebutuhan orang Inilah lima cara kita dapat meningkatkan cara kita mendengarkan. 1. Beri Mereka Waktu Banyak orang memerlukan waktu untuk mengumpulkan pemikiran mereka sebelum berbicara. Beri mereka waktu untuk berpikir baik sebelum maupun sesudah mereka mengatakan sesuatu lihat Yakobus 119. Hanya karena mereka selesai berbicara tidak berarti mereka telah mengatakan semua yang perlu mereka katakan. Jangan takut akan keheningan lihat Ayub 211–31 dan Alma 1814–16. 2. Beri Perhatian Kita berpikir lebih cepat daripada orang lain berbicara. Tolaklah godaan untuk mengambil kesimpulan atau berpikir di depan pada apa yang akan Anda katakan ketika mereka sudah selesai lihat Amsal 1813. Alih-alih, dengarkan dengan niat untuk memahami. Tanggapan Anda akan menjadi lebih baik karena diinformasikan oleh pemahaman yang lebih besar. 3. Klarifikasi Jangan takut untuk mengajukan pertanyaan yang mengklarifikasi sesuatu yang tidak Anda pahami lihat Markus 932. Klarifikasi mengurangi kesalahpahaman dan menunjukkan minat Anda terhadap apa yang dikatakan. 4. Refleksi Menyatakan kembali apa yang Anda dengar dan bagaimana pemahaman Anda tentang perasaan orang lain. Ini menolong mereka mengetahui apakah mereka telah dipahami dan memberi mereka kesempatan untuk mengklarifikasi. 5. Temukan Persamaan Anda mungkin tidak setuju dengan segala sesuatu yang dikatakan, tetapi setujui apa yang Anda bisa tanpa salah menggambarkan perasaan Anda sendiri. Bersedia menyetujui dapat menolong meredakan kecemasan dan pembelaan diri lihat Matius 525. Presiden Russell M. Nelson mengajarkan bahwa kita hendaknya “belajar untuk mendengarkan, dan mendengarkan untuk belajar dari satu sama lain.”3 Sewaktu Anda mendengarkan dengan niat untuk belajar tentang orang lain, Anda akan berada di posisi yang lebih baik untuk memahami kebutuhan mereka dan mendengar bisikan tentang bagaimana Anda dapat memelihara mereka yang ada di sekitar Anda seperti Juruselamat. Mendengarkan Adalah Mengasihi Kisah dari Penatua Holland menggambarkan kuasa mendengarkan “Teman saya Troy Russell mengeluarkan truk pickupnya secara perlahan dari garasinya .… Dia merasa ban belakangnya melindas sesuatu .… Dia keluar dan mendapati putranya yang sangat berharga, Austen, sembilan tahun, tertelungkup di jalan .… Austen telah tiada. Tidak dapat tidur, tidak dapat menemukan kedamaian, Troy tidak dapat dihibur .… Tetapi ke dalam masa yang menyiksa itu datanglah … John Manning .… Saya tidak tahu kapan jadwal John dan rekan yuniornya mengadakan kunjungan ke rumah keluarga Russell .… Yang saya ketahui adalah bahwa musim semi yang lalu Brother Manning menjangkau dan mengangkat Troy Russell untuk bangkit dari tragedi di jalan rumahnya tersebut seolah-olah seperti dia mengangkat Austen kecil itu sendiri. Seperti … saudara dalam Injil yang seharusnya, John hanya mengambil alih tanggung jawab pemeliharaan dan penjagaan imamat terhadap Troy Russell. Dia mulai dengan mengatakan, Troy, Austen ingin Anda kembali bangkit—termasuk di lapangan bola basket—jadi saya akan berada di sini setiap pagi pukul Bersiaplah .…’ Saya tidak mau pergi,’ Troy memberi tahu saya kemudian, saya biasanya membawa Austen bersama saya .… Tetapi John bersikeras, maka saya pergi juga. Sejak hari pertama kembali itu, kami berbicara—atau sebetulnya saya yang berbicara dan John mendengarkan .… Awalnya itu sulit, tetapi seiring berjalannya waktu saya menyadari bahwa saya telah menemukan kekuatan saya melalui [John Manning], yang mengasihi saya dan mendengarkan saya sampai matahari akhirnya terbit lagi dalam kehidupan saya.’”4 © 2018 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved. Dicetak di Indonesia. Persetujuan bahasa Inggris 6/17. Persetujuan penerjemahan 6/17. Terjemahan dari Ministering Principles, June 2018. Bahasa Indonesia. 15055 299 Bagaimana Cara Menjadi Seorang Pendengar yang Baik? – Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi berupa pesan, ide, gagasan dari satu pihak kepada pihak yang lain. Komunikasi ini dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua pihak, yang melakukan komunikasi. Berdasarkan sejumlah penelitian, 75% dari keseluruhan waktu digunakan untuk berkomunikasi, sedangkan sisanya digunakan untuk mendengarkan. Apabila komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan feedback antara komunikan dan komunikator, dapat diketahui bahwa informasi yang ingin disampaikan telah sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan. Selain keterampilan berbicara, mendengarkan di sisi lain sangat diperlukan dalam suatu perusahaan. Permasalahan yang sering terjadi saat melakukan komunikasi seringkali mengalami hambatan atau gangguan saat menjadi pendengar dalam proses komunikasi, terutama yang terjadi kepada pimpinan perusahaan saat mendengarkan karyawannya berkomunikasi. Permasalahan yang timbul sering diakibatkan karena dalam kurangnya konsentrasi saat mendengarkan seseorang sedang berbicara. Pemimpin yang dapat mendengarkan orang lain atau karyawan saat sedang berkomunikasi merupakan pemimpin yang siap menciptakan perubahan. Dengan mendengarkan pemimpin, dapat membangun hubungan yang positif dengan karyawannya. Selain itu, banyak informasi yang diterima melalui mendengarkan, yaitu peluang, permasalahan yang sedang terjadi, serta cara untuk dapat meminimalisir terjadinya perubahan yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan. Perlunya seorang pemimpin menjadi pendengar yang baik dalam memimpin bawahannya karyawan merupakan hal yang paling penting dilakukan. Pemimpin harus bersikap objektif dan dapat memahami pesan yang disampaikan oleh lawan bicaranya dengan penuh konsentrasi, nyaman dalam menyampaikan komunikasi, serta feedback umpan balik dapat tersampaikan dengan jelas, sehingga menumbuhkan hubungan kerja yang semakin baik dalam memajukan perusahaan. Cara Menjadi Pendengar dalam Kehidupan Sehari-Hari1. Dengarkan dengan Sepenuh Hati2. Jangan Potong Ceritanya3. Beri Refleks yang Positif4. Beri Pernyataan yang Membuatnya Dimengerti5. Beri Masukan Jika Diminta6. Hargai Keterbukaan Lawan Bicara7. Empati8. Tenangkan Lawan Bicara9. Tidak Mempersiapkan Jawaban Selama Lawan Bicara Sedang berbicaraCara Menjadi Pendengar dalam Dunia Kerja1. Memberikan Jeda Jika Perlu2. Mendengarkan Seperti Saat Sedang Belajar3. Jangan Berbicara Karena Jeda4. Percakapan Bukanlah Pertempuran Rahasia5. Akui Kata-Kata Orang Lain6. Mengajukan Pertanyaan Lanjutan7. Dengarkan dengan Detail Terlebih Dahulu8. Mendengarkan dengan Aktif9. Mendengarkan dengan Empati10. Mendengarkan dengan Minat Orang lain dalam Pikiran11. Menghindari Gangguan Media Sosial12. Mampu Mengendalikan Emosi13. Membuat Catatan Jelas dan Singkat14. Memberikan Umpan BalikRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Berkaitan Self ImprovementArtikel Self Improvement Cara Menjadi Pendengar dalam Kehidupan Sehari-Hari Berikut dipaparkan bermacam-macam cara menjadi pendengar yang baik di dalam kehidupan sehari-hari. 1. Dengarkan dengan Sepenuh Hati Ketika mendengarkan cerita atau keluhan seseorang, kita harus mengerahkan sepenuh hati dan perhatian kita kepada orang itu. Hal tersebut dilakukan agar lawan bicara kita bisa merasakan ketulusan yang kita berikan, sehingga kenyamanan pun tercipta. Ketulusan dan ketertarikan kita untuk mendengarkan juga bisa membangun kepercayaan mereka ketika bercerita kepada kita. Pastinya, beberapa kaitan tadi sangat berdampak positif untuk kesehatan mentalnya dan juga hubungan kamu dengan lawan bicara. 2. Jangan Potong Ceritanya Ketika lawan bicara sedang menjelaskan banyak hal, sebaiknya kita mendengarkannya sampai selesai. Tak boleh memotong, mengadu nasib, atau malah menyodorkan topik lain. Hal tersebut sangat mempengaruhi mood lawan bicara dan memudarkan kenyamanan yang harusnya tercipta, Jika sudah begitu, bisa jadi mereka tidak ingin menjadikanmu tempat bercerita lagi pada waktu lain. Jadi, dengarkan dulu sampai habis. 3. Beri Refleks yang Positif Untuk tips yang ketiga ini, dikhususkan untuk lawan bicara yang tiba-tiba menangis saat bercerita. Jika lawan bicara menangis, respon yang seharusnya kita beri adalah sebuah pelukan hangat. Bukannya kata-kata perintah yang menguatkan, seperti “jangan nangis!”, “loh, kok nangis kenapa?”, “gitu aja nangis?” Menangis itu hak bagi setiap orang, bukan sebuah kelemahan dan standar pengukur kekuatan hati seseorang. Jadi, jangan coba-coba melarang mereka untuk menangis dan jangan menanyakan apa saja saat mereka sedang menangis. Hal tersebut akan membuat lawan bicara kita tak nyaman. Mulai sekarang, jika lawan bicaramu menangis, tenangkan dulu dengan sebuah pelukan, bukannya cacian atau malah pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya merasa tertekan. Jika tangisnya sudah selesai dan lawan bicaramu sudah merasa tenang, kamu boleh menanyakan alasan mereka menangis, tetapi jangan dipaksa. Coba pahami dulu keadaan dan situasinya. Hal yang terpenting adalah menciptakan kesan nyaman terlebih dahulu. 4. Beri Pernyataan yang Membuatnya Dimengerti Ketika lawan bicaramu sudah selesai bercerita, kamu bisa meresponnya dengan pernyataan-pernyataan yang menenangkan. Misalnya, “Aku tahu ini pasti berat banget buat kamu”, “Berat ya rasanya? Memang tidak akan mudah buatmu melewati itu semua”, “Aku tidak bisa berkata-kata setelah dengar cerita kamu, kamu hebat banget”, dan lain-lain. Dengan adanya pernyataan-pernyataan tersebut akan kembali membangun kenyamanan. Lawan bicara juga akan merasa semakin percaya kepadamu. 5. Beri Masukan Jika Diminta Ketika lawan bicara sudah selesai bercerita, kita perlu menunggu sejenak untuk dimintai saran. Jangan langsung memberi saran karena terkadang tak semua cerita butuh saran. Namun, ada beberapa orang yang sungkan meminta saran. Kamu harus perlu memahami dulu lawan bicaramu atau bisa bertanya dulu seperti, “Kamu butuh saran atau hanya ingin cerita aja?” itu akan jadi lebih baik. Saat memberi saran, kita juga harus menggunakan kalimat-kalimat yang tidak menghakimi. Jika ingin menegur kesalahan yang diperbuat, bisa respon dulu kelebihannya baru kesalahannya. Misalnya, “Yang kamu lakukan itu sudah keren banget, tetapi menurut aku sebaiknya….” atau dengan bahasa santai yang lain agar tidak terlalu baku. Memang terlihat banyak basa-basi, tetapi berbicara perkara hati memang harus lebih hati-hati agar tak tercipta sakit di akhir nanti. 6. Hargai Keterbukaan Lawan Bicara Menjadi seorang good listener tidak melulu soal pemahaman, karena lawan bicara akan memfokuskan kisahnya kepadamu. Penting sekali untuk memperhatikan dan menunjukkan komunikasi non-verbal atau gestur yang baik atau dalam kata lain gesture tubuh yang “siap mendengarkan” dan “tidak merasa keberatan”, sehingga membuat lawan bicara tidak merasa menjadi beban dan merasa kamu melakukannya secara terpaksa. Tunjukkan melalui gerak-gerik tubuh bahwa kamu siap mendengarkan dan bersedia menyimak kisah atau keluhan apa pun. Menjaga gestur yang baik dapat dilakukan dengan menerapkan hal-hal yang cukup simpel, tetapi krusial ini, seperti memosisikan tubuh secara nyaman dan tetap menjaga kontak mata dengan lawan bicara. 7. Empati Menjadi pendengar yang empatik adalah di mana kamu tidak hanya mendengarkan dan memahami kronologis permasalahan, penyebab permasalahan, atau dalam kata lain ‘teknis’ dari kisah. Namun mendengar secara empatik fokus pada bagaimana kamu menempatkan diri kamu dalam permasalahan yang sama dengan lawan bicaramu. Seolah kamu berada di posisi yang sama dengannya, merasakan emosi-emosi yang sama seperti kekecewaan, keresahan, kebingungan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, kamu melakukan mirroring atau pencerminan kembali pada dirimu atas apa yang diceritakan oleh lawan bicaramu. Sehingga kamu mendapatkan pemahaman utuh tidak hanya mengenai kronologis kisah, namun juga bagaimana kejadian atau kisah tersebut dapat mempengaruhi pikiran atau psikologismu juga. 8. Tenangkan Lawan Bicara Tidak semua situasi perlu mendapatkan kritik dan atau saran, terlebih mengingat keadaan psikologis lawan bicara kamu yang tengah kurang stabil karena telah meluapkan seluruh emosinya melalui menceritakan ulang atau mengkomunikasikan dan menceritakan hal-hal atau permasalahan yang telah ia alami atau ia rasakan. Sebuah respon vocal atau respon dalam bentuk ucapan tidak selalu dibutuhkan situasi-situasi seperti ini, apalagi mencela atau mengambil alih pembicaraan. Dengan memberikan ruang hening selama percakapan, biarkan lawan bicara menggunakan waktunya untuk meluapkan emosinya dengan nyaman. Karena bagi lawan bicara, adanya kehadiran orang yang peduli dan dengan tangan terbuka lebar senantiasa mendengarkan curhatannya tentu sudah meringankan banyak sekali beban yang dipikulnya. Bagi kita yang menjadi seorang pendengar itu sendiri, mungkin mula-mulanya kita hanya menganggap ini sebagai ‘sesi curhat biasa’, namun kita tidak akan pernah tau kisah atau latar belakang yang menjadi pemicu apa yang dirasakan dan dicurahkan oleh lawan bicara. Maka mendengarkan dengan seksama dan membuka hati untuk senantiasa “mengulurkan tangan” adalah tindak yang paling bijaksana. Ini dikarenakan kita tidak akan pernah tahu jika kita tidak mendengarkan. Mendengarkan bisa saja menyelamatkan nyawa jika dilakukan dengan hati-hati dan dengan hati dan pikiran yang terbuka untuk lawan bicara. Namun perlu diketahui bahwa menjadi pendengar yang baik juga harus was-was atau berhati-hati dengan respon yang akan kita berikan. Ingat bahwa kita tidak semestinya melakukan diagnosis terhadap lawan bicara jika kita tidak memiliki latar pendidikan yang cukup untuk melakukannya dan menimbulkan misinformasi yang bisa berujung kesalahan fatal. 9. Tidak Mempersiapkan Jawaban Selama Lawan Bicara Sedang berbicara Cara menjadi pendengar yang baik adalah dengan menyediakan pikiran kalian untuk memahami kata-kata orang di depan kalian, dan fokuslah. Setiap kali kalian bercakap-cakap, ingatkan diri kalian untuk mencegah pikiran kalian menyusun tanggapan. Kalian akan sering terbawa ke mode berpikir ketika kalian mulai. Seiring waktu, kalian akan mulai memikirkan jawaban yang lebih sedikit. Ketika kalian menahan keinginan untuk berbicara, kalian akan memahami orang lain dengan lebih baik. Jika kalian mendengarkan dengan lebih baik, kalian akan menambahkan kontribusi yang valid dalam suatu percakapan daripada poin yang baik dari sudut pandang kalian. Ketika orang berbicara dengan Anda, mereka tidak selalu mengharapkan nasihat, jawaban atau perbaikan. Terkadang, teman kalian hanya menginginkan seorang teman untuk diajak bicara atau rekan kerja kalian menginginkan kenyamanan atau pasangan kalian membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang lembut. Evaluasi jika jawaban diperlukan. Cara Menjadi Pendengar dalam Dunia Kerja Adapun cara menjadi pendengar yang baik di dalam dunia kerja dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Memberikan Jeda Jika Perlu Cara menjadi pendengar yang baik, yaitu dengan mengambil jeda untuk memproses apabila dibutuhkan. Beberapa orang memiliki kemampuan untuk berpikir, sementara beberapa tidak. Banyak dari kita tidak memiliki kemampuan pemrosesan yang cepat. Ketika orang lain berhenti berbicara, beberapa orang biasanya menemukan diri mereka tidak tahu harus menjawab apa. Keheningan akan terasa canggung, jadi mereka akan panik dan segera menanggapi. Dalam banyak kasus, tanggapan ini tidak akan optimal. Untuk mengatasi masalah ini, yang harus kalian lakukan hanyalah berhenti sejenak. Realisasinya memakan waktu beberapa tahun tetapi mari kita kesampingkan itu. Beberapa orang bijak berkata lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Tidak masalah untuk berhenti sejenak setelah orang lain menyelesaikan kata-katanya untuk mengumpulkan pemikiran dan menyusun tanggapan kalian. Kalian tidak perlu banyak waktu untuk memberikan tanggapan. Keheningan beberapa detik itu akan luput dari perhatian. Jeda saja dan kalian akan baik-baik saja. 2. Mendengarkan Seperti Saat Sedang Belajar Cara menjadi pendengar yang baik, yaitu dengan menganggap apa yang kalian dengarkan sama pentingnya dengan sesi kuliah kalian. Saat berada pada sesi pelatihan selama 1 jam dari orang yang paling kalian kagumi, kalian akan mendengarkan dengan baik, menangkap semua yang orang katakan karena Anda mendengarkan untuk belajar. Cobalah dan lihat setiap percakapan sebagai pembelajaran. Tentu, kalian mungkin tidak belajar pelajaran dari setiap percakapan, tetapi kalian akan memahami perspektif orang lain. Ketika kalian mendengarkan untuk belajar, kalian lebih memperhatikan apa yang dikatakan orang lain. Terlebih lagi, setiap orang tidak peduli siapa yang memiliki beberapa atau hal lain untuk mengajari kalian. 3. Jangan Berbicara Karena Jeda Cara menjadi pendengar yang baik selanjutnya, yaitu jangan buru-buru berbicara karena jeda. Dalam percakapan, jeda bukanlah sinyal untuk mulai berbicara lagi. Dalam pertemuan kelompok, orang menunggu jeda untuk bertindak dan menyampaikan maksud Belum lagi, waktu yang dihabiskan untuk mempersiapkan poin secara mental sementara anggota kelompok lainnya sedang berbicara. Biarkan jeda saja. Bicaralah hanya jika Anda harus menjelaskan maksudnya, bukan karena pembicara mencoba bernapas. 4. Percakapan Bukanlah Pertempuran Rahasia Setiap percakapan bukanlah pertempuran untuk menang. Beberapa orang tidak sadar akan mencoba memenangkan setiap percakapan sendiri. Jika orang lain membuat poin yang lebih baik, mereka akan berpikir keras untuk menemukan titik tandingan. Percakapan antara dua orang tidak membutuhkan pemenang dan tidak ada hadiah yang dibagikan. Dua orang dapat melakukan percakapan normal meskipun mereka memiliki pandangan yang berlawanan tentang topik yang sama. 5. Akui Kata-Kata Orang Lain Saat mengenali lawan bicara, percakapan berubah menjadi menarik karena pembicara merasa didengarkan dan dihormati. Berbagai belahan dunia memiliki budaya yang bervariasi untuk mengakui pembicara. Di beberapa negara, kalian harus mengangguk, kecuali beberapa pengecualian seperti Bulgaria, di mana anggukan menandakan ketidaksepakatan. Saat kalian mengenali orang lain dengan anggukan, kalian mendengarkan kata-kata yang diucapkan. Kalian akan berpikir lebih rendah tentang balasan kalian. 6. Mengajukan Pertanyaan Lanjutan Bagian penting dari mendengarkan adalah terlibat dengan Pendengar yang baik mendorong apa yang pembicara katakan dan memastikan mereka memahami apa yang dikomunikasikan. Mereka mengajukan pertanyaan yang relevan atau mencoba mendapatkan lebih banyak Jika itu adalah percakapan emosional, mereka memberikan dukungan dan bertanya kepada pembicara tentang kebutuhan Jika lebih terkait bisnis, mereka mungkin mengklarifikasi dan mengulangi agenda atau menanyakan apa pun yang mungkin tidak mereka yakini. 7. Dengarkan dengan Detail Terlebih Dahulu Menurut Petter Ducker, komunikasi yang terpenting yaitu mendengar apa yang tidak dikatakan. Perlunya untuk mengetahui apa yang terjadi terhadap orang lain dengan merefleksi kembali apa yang didengar untuk mengklarifikasi dan mengajukan pertanyaan sesuai dengan apa yang ditanyakan. 8. Mendengarkan dengan Aktif Kegiatan ini digunakan untuk mendengarkan dimana waktu dan aktivitas yang dikorbankan oleh pimpinan digunakan untuk mendengarkan serta memaksimalkan potensi fisik untuk memberi dan menerima respon. Pemimpin dapat dikatakan aktif untuk mendengarkan ketika pemimpin mampu memprioritaskan waktu dan aktivitasnya untuk mendengarkan bawahan atau karyawannya. 9. Mendengarkan dengan Empati Mendengarkan dengan penuh empati merupakan kegiatan untuk menghadirkan ketulusan untuk mendengarkan serta ikut memahami perasaan yang dialami oleh bawahan atau karyawannya. Agar pemimpin dapat mengerti apa yang dirasakan maka harus mendengarkan dengan penuh kesabaran dan berusaha untuk tidak memotong pembicaraan saat lawan bicara sedang berbicara sehingga diharapkan pemimpin dapat memahami dan memberikan umpan balik kepada karyawan. 10. Mendengarkan dengan Minat Orang lain dalam Pikiran Dalam lingkungan kerja, pemimpin mampu memberikan manfaat dari gaya mendengarkan yang dapat membantu membuat merasa aman dan merasa cukup terbuka untuk memberikan masukan yang hebat, ide dan kontribusi yang besar. 11. Menghindari Gangguan Media Sosial Seiring perkembangan zaman yang sangat pesat gangguan teknologi seringkali menganggu konsentrasi kita saat sedang melakukan komunikasi saat komunikasi langsung maupun tidak langsung, sehingga hal tersebut dapat menganggu proses komunikasi yang sedang dilakukan, untuk menghindari hal tersebut pimpinan dapat mengurangi gangguan tersebut dengan mengaktifkan mode senyap pada ponsel khususnya atau menonaktifkan notifikasi pada handphone maupun pada komputer. 12. Mampu Mengendalikan Emosi Menjadi pendengar yang baik selalu mencoba untuk mengendalikan atau mengsampingkan emosinya, sehingga pemimpin dapat mendengarkan pembicaran dengan penuh perhatian, hindari untuk berasumsi atau menilai kepribadian karyawan secara langsung. 13. Membuat Catatan Jelas dan Singkat Membuat catatan kecil tanpa mengurangi konsentrasi saat mendengarkan merupakan hal yang penting sebagai pengingat kembali apa yang telah disampaikan oleh lawan bicaranya tanpa harus mengulangi kembali. 14. Memberikan Umpan Balik Tentunya hasil akhir dari sebuah komunikasi yaitu pendengar mampu memberikan umpan balik feedback berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan memberikan jalan keluar sehingga tidak ada pihak yang merasa kesulitan. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien